TUGAS MAKALAH
BAHASA INDONESIA
PARAGRAF
Makalah ini dibuat bertujuan untuk memenuhi tugas
membuat makalah yang diberikan Bapak Nanang Sugiarto
selaku dosen pembimbing Mata Kuliah Bahasa Indonesia
DISUSUN OLEH:
Kelompok 7:
Ø ANWAR
Ø AHMAD SABIKUN
Ø KHITAMUL ASBATH
Ø ARNOL TANEO
Ø SAIFURRAHMAN
Ø ARY
Program Studi Teknik
Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Tribhuwana
Tunggadewi
2014
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. wb.
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan
rahmat serta hidayahnya kepada kami semua sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah kami ini dengan baik.
Terima kasih kepada Pak Nanang selaku dosen
pembimbing yang telah memberikan tugas membuat makalah kepada kami semua.
Terima kasih juga kepada teman-teman
yang telah banyak membantu baik dengan tenaga maupun fikiran sehingga makalah
ini dapat tersusun dengan cepat. Dalam makalah ini mungkin banyak terdapat
kekurangan di sana sini sehingga membuat makalah ini kurang sempurna, Oleh karena
itu kritik dan saran dari bapak sangat kami harapkan untuk kesempurnaan makalah
kami ke depan. Jika terdapat kesalahan kata maupun makna dalam makalah ini kami
mohon maaf. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum wr. wb.
Malang, 30 Oktober 2014
Penulis, dkk
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................................................... 1
Daftar Isi............................................................................................................... 2
Bab 1 Pendahuluan
1.1.Latar Belakang................................................................................................ 3
1.2.Rumusan Masalah........................................................................................... 3
1.3.Tujuan.............................................................................................................. 3
1.4.Manfaat........................................................................................................... 3
Bab 2 Pembahasan
2.1.Pengertian Paragraf......................................................................................... 4
2.2.Syarat Paragraf................................................................................................ 4
2.3.Pengembangan Paragraf.................................................................................. 5
2.4.Jenis-Jenis Paragraf......................................................................................... 7
Bab 3 Penutup
3.1.Kesimpulan................................................................................................... 15
3.2.Saran............................................................................................................. 16
Daftar Pustaka.................................................................................................... 17
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Dalam proses belajar
menagajar tentu banyak sekali buku maupun artikel yang berguna untuk pelajaran.
Tapi apakah kita sudah mengenali bagaimana susunan paragraf dalam buku maupun
artikel yang telah kita pelajari tersebut?. Tentu kita tidak menghiraukan hal
itu. Jadi makalah kami ini akan membahas tentang paragraf, syarat-syarat
paragraf, cara mengembangkan paragraf dan jenis-jenis paragraf. Sehingga
pembaca bukan hanya membaca, tetapi juga tahu cara membedakan mana paragraf
yang baik maupun yang kurang baik.
Paragraf adalah bagian dalam suatu
karangan yang mengandung satu gagasan pokok atau pikiran utama dan beberapa
gagasan penjelas. Paragraf dapat pula diartikan sebagai suatu kesatuan pikiran
yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat. Paragraf merupakan himpunan
dari kalimat kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk suatu
gagasan.
1.2.Rumusan Masalah
1.2.1.
Apakah yang dimaksud dengan
paragraf?
1.2.2.
Bagaimana syarat-syarat dalam
pembuatan paragraf?
1.2.3.
Bagaimanakah cara
mengembangkan sebuah paragraf?
1.2.4.
Bagaimana jenis-jenis
paragraf?
1.3.Tujuan
Makalah ini kami buat bertujuan untuk memenuhi tugas membuat makalah.
1.4.Manfaat
Agar kita dapat mengetahui lebih dalam apa itu paragraf, syarat-syarat
membuat paragraf, cara mengembangkan paragraf dan jenis-jenis paragraf.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Paragraf
Paragraf
atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi
paragraph, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan
berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan(gagasan
tunggal). Kepaduan
berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung
gagasan tunggal paragraf.
Dalam
kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu
kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud
alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya
yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang
dipakai dalam tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang
lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf
sebenarnya ssudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab formal yang
sederhana boleh saja hanya terdiri dari satu
paragraf. Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang
mewujudkan sebuah karangan.
2.2. Syarat
Paragraf
Paragraf
yang efektif harus memenuhi dua syarat ,yaitu adanya kesatuan dan kepaduan.
2.2.1. Kesatuan
paragraf
Sebuah
paragraf dikatakan mempunyai kesatuan jika seluruh kalimat dalam paragraf hanya
membicarakan satu ide pokok ,satu topik / masalah. Jika dalam sebuah paragraf
terdapat kalimat yang menyimpang dari masalah yang sedang di bicarakan, berarti
dalam paragraf itu terdapat lebih dari satu ide atau masalah.
2.2.2. Kepaduan
paragraf
Seperti
halnya kalimat efektif , dalam paragraph ini juga dikenal istilah kepaduan atau
koherensi. Kepaduan paragraf akan terwujud jika aliran kalimat berjalan mulus
dan lancer serta logis. Untuk itu, cara repetisi, jasa kata ganti dan kata
sambung, serta sfrasa penghubung dapat dimanfaatkan. Selengkapnya mengenai
syarat paragraf.
2.3.Pengembangan
Paragraf
Pengembangan
paragraf sangat berkaitan erat dengan posisi kalimat topik karena
kalimat topiklah yang mengandung inti permasalahan atau ide utama paragraf.
Pengembangan paragraf deduktif, misalnya, yang menempatkan ide/gagasan utama
pada awal paragraf, pasti berbeda dengan pengembangan paragraf induktif yang
merupakan kebalikan dari paragraf deduktif. Demikian juga dengan tipe paragraf
yang lainnya.
Selain
kalimat topik, pengembangan paragraf berhubungan pula dengan fungsi paragraf
yang akan dikembangkan: sebagai paragraf pembuka, paragraf pengembang, atau
paragraf penutup. Fungsi tersebut akan mempengaruhi pemilihan metode
pengembangan karena misi ketiga paragraf tersebut dalam karangan saling berbeda.
Metode pengembangan paragraf akan
bergantung pada sifat informasi yang akan disampaikan,yaitu: persuasive,
argumentatif, naratif, deskriptif, dan eksposisi. Metode tersebut sudah pasti
digunakan untuk mengembangkan alinea argumentatif, misalnya akan berbeda dengan
naratif.
Setelah
mempertimbangkan factor tersebut barulah kita memilih salah satu metode
pengembangan paragraf yang dianggap paling tepat dan efektif. Diantara banyak
metode pengembangan paragraf yang terdapat di dalam buku – buku komposisi,
disini diangkat enam metode yang umum dipakai untuk mengembangkan alinea dalam
penulisan karangan. Metode yang dimaksud adalah : metode definisi, metode
contoh, metode sebab-akibat, metode umum khusus, dan metode klasifikasi.
Di dalam mengarang, keenam metode pengembangan paragraf tersebut dapat dipakai
silih berganti sesuai dengan keperluan mengarang si penulisnya.
2.3.1. Metode
Definisi
Yang
dimaksud dengan definisi adalah usaha penulis untuk menerangkan
pengertian/konsepistilah tertentu. Untuk dapat merumuskan definisi yang jelas,
penulis hendaknya memperhatikan klasifikasi konsep dan penentuan cirri khas
konsep tersebut. Satu hal yang perlu diingat dalam membuat definisi, kita tidak
boleh mengulang kata atau istilah yang kita definisikan di dalam teks definisi
itu.
2.3.2. Metode
Proses
Sebuah
paragraf dikatakan memakai metode proses apabila isi alinea menguraikan suatu
proses. Proses ini merupakan suatu urutan tindakan atau perbuatan untuk
menciptakan atau menghasilkan sesuatu. Bila urutan atau tahap – tahap kejadian
berlangsung dalam waktu yang berbeda, penulis harus menyusunnya secara runtut
(kronologis). Banyak sekali peristiwa atau kejadian yang prosesnya berbeda satu
sama lainnya. Proses kerja suatu mesin , misalnya, tentu berbeda sangat jauh
dengan proses peristiwa sejarah.
2.3.3. Metode
Contoh
Dalam karangan
ilmiah, contoh dan ilustrsi selalu ditampilkan. Contoh-contoh terurai,
lebih-lebih yang memerlukan penjelasan rinci tentu harus disusun berbentuk
paragraf.
2.3.4.
Metode Sebab-Akibat
Metode
sebab-akibat atau akibat-sebab (kausalitas) dipakai untuk menerangkan suatu
kejadian dan akibat yang ditimbulkannya, atau sebaliknya. Factor yang
terpenting dalam metode kausalitas ini adalah kejelasan dan kelogisan. Artinya,
hubungan kejadian dan penyebabnya harus terungkap jelas dan informasinya sesuai
dengan jalan pikiran manusia. Metode kausalitas atau sebab-akibat umumnya
tampil di tengah karangan yang berisi pembahasan atau analisis. Sifat
paragrafnya argumentatif murni atau dikombinasikan dengan deskriptif ata eksposisi.
2.3.5. Metode
Umum-Khusus
Metode
umum-khusnya dan khusus-umum paling banyak dipakai untuk mengembangkan gagasan
paragraf agar tampak teratur. Bagi penulis pemula, belajar menyusun paragraf
dengan metode ini adalah yang paling disarankan.
Pertimbangannya,
di samping mengembangkan urutan umum-khusus relative lebih gampang,juga karena
model inilah yang paling banyak dipakai dalam karangan ilmiah dan tulisan
eksposisi seperti arikel dalam media massa.
2.3.5.
Metode Klasifikasi
Bila kita
akan mengelompokan benda-benda atau non benda yang memiliki persamaan ciri seperi
sifat, bentuk, ukuran, dan lain-lain, cara yang paling tepat adalah dengan
metode klasifikasi. Klsifikasi sebenarnya bukan khusu untuk persamaan factor
tersebut di atas, tetapi juga untuk perbedaan. Namun, pengelompokan tidak
berhenti pada inventarisasi persamaan dan perbedaan. Setelah dikelompokan, lalu
dianalisis untuk mendapatkan generalisasi, atau paling tidak untuk
diperbandingkan atau dipertentangkan satu sama lainnya.
Paragraf
memiliki banyak ragamnya. Untuk membedakan paragraf yang satu dari paragraf
yang lain berdasarkan kelompoknya,yaitu : jenis paragraf menurut posisi kalimat
topiknya, menurut sifat isinya, menurut fungsinya dalam karangan.
2.4.1. Jenis
paragraf menurut posisi kalimat topiknya
Kalimat yang
berisi gagasan utama paragraf adalah kalimat topik. Karena berisi gagasan utama
itulah keberadaan kalmat topic dan letak posisinya dalam paragraf menjadi
penting. Posisi kalimat topik di dalam paragraf yang akan memberi warna sendiri
bagisebuah paragraf. Berdasarkan posisi kalimat topik, paragraf dapa dibedakan
atas empat macam, yaitu : paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf
deduktif-induktif, paragraf penuh kalimat topik.
2.4.1.1. Paragraf
Deduktif
Adalah
paragraf yang letak kalimat pokoknya di tempat kan pada bagian awal paragraf
,yaitu paragraf yang menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu, lalu
menyusul uraian yang terinci mengenai permasalahan atau gagasan paragraf
(urutan umum-khusus).
Contoh
paragraf deduktif :
"Olahraga
akan membuat badan kita menjadi sehat dan tidak mudah terserang penyakit. Fisik
orang yang berolahraga dengan yang jarang atau tidak pernah berolahraga sangat
jelas berbeda. Contohnya jika kita sering berolahraga fisik kita tidak mudah
lelah, sedangkan yang jarang atau tidak pernah berolahraga fisiknya akan cepat
lelah dan mudah terserang penyakit."
Contoh
paragraf deduktif
"Orang yang
sukses adalah orang yang mampu menangkap sebuah peluang dan memanfaatkan
peluang itu untuk meraih suatu keberhasilan. Kemampuan membaca dan memanfaatkan
peluang itulah yang menghantar Rahayu S. Purnami, lulusan Farmasi Universitas
Padjadjaran Bandung, sampai kepada kesuksesan menjadi pengusaha salon keliling
yang memberikan pelayanan “door to door”.
2.4.1.2. Paragraf
Induktif
Bila kalimat
pokok ditempatkan dipada akhir paragraf akan terbentuk paragraf induktif, yaitu
paragraf yang menyajikan penjelasan terlebih dahulu,barulah diakhiri dengan
pokok pembicaraan.
Contohnya:
"Pak
Sopian memiliki kebun kakao seluas 1 hektar. Tetangganya, Pak Gatot, juga
memiliki kebun kakao seluas 1 hektar. Adik Pak Gatot, Ali Bashya, malah
memiliki kebun kakao yangt lebih luas daripada kakaknya, yaitu 2,5 hektar.
Tahun ini merupakan tahun ketiga bagi mereka memanen kakao. Seperti mereka,
dari 210 penduduk petani di Desa Sriwaylangsep, 175 kepala keluarga berkebun
kakao. Maka, tidaklah heran apabila Desa Sriwaylangsep tersebut dikenal dengan
Desa Kakao.
Contoh paragraf induktif
"Yang
menyebabkan banjir di Jakarta sangat jelas disebabkan oleh ulah manusia itu
sendiri. Contohnya saja masih banyak orang-orang yang buang sampah yang tidak
pada tempatnya. Selain itu masyarakat juga tidak peduli terhadap selokan di
sekitarnya. Oleh sebab itu maka seharusnya pemerintah setempat harus lebih
mensosialisasikan bahaya banjir kepada masyarakat. Supaya masyarakat dapat ikut
serta dalam bersosialisasi terhadap bahaya banjir. Dengan kata lain dapat
disimpulkan bahwa seluruh masyarakat dan pemerintah setempat harus menggalakan
supaya Jakarta bebas banjir dengan cara membuang sampah pada tempatnya dan
membersihkan selokan di sekitarnya”.
2.4.1.3. Paragraf
Deduktif-Induktif
Bila kalimat
pokok di tempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf, terbentuklah paragraf
deduktif-induktif. Kalimat pada akhir paragraf umumnya menjelaskan atau
menegaskan kembali gagasan utama yang terdapat pada awal paragraf.
"
Pemerintah menyadari bahwa rakyat Indonesia memerlukan rumah yang kuat,murah,
dan sehat. Pihak dari pekerjaan umum sudah lama menyelidiki bahan rumah yang
murah, tetapi kuat. Tampaknya bahan perlit yang diperoleh dari batuan gunung
beapi sangat menarik perhatian para ahli. Bahan ini tahan api dan air tanah.
Usaha ini menunjukan bahwa pemerintah berusaha membangun rumah yang kuat, murah
dan sehat untuk memenuhi kebutuhan rakyat."
2.4.1.4. Paragraf
penuh kalimat topik
Seluruh
kalimat yang membangun paragraf sama pentingnya sehingga tidak satupun kalimat
yang khusus menjadi kalimat topik. Kondisi seperti itu dapat atau biasa terjadi
akibat sulitnya menentukan kalimat topic karena kalimat yang satu dan lainnya
sama-sama penting. Paragraf semacam ini sering dijumpai dalam uraian-uraian
bersifat dskriptif dan naratif terutama dalam karangan fiksi.
Contoh paragraf penuh kalimat topik :
"Pagi
hari itu aku berolahraga di sekitar lingkungan rumah. Dengan udara yang sejuk
dan menyegarkan. Di sekitar lingkungan rumah terdengar suara ayam berkokok yang
menandakan pagi hari yang sangat indah. Kuhirup udara pagi yang segar
sepuas-puasku."
2.4.2.
Jenis Paragraf Menurut Sifat Isinya
Isi sebuah
paragraf dapat bermacam-macam bergantung pada maksud penulisannya dan tuntutan
korteks serta sifat informasi yang akan disampaikan.Penyelarasan sifat isi
paragraf dengan isi karangan sebenarnya cukup beralasan karena pekerjaan
menyusun paragraf adalah pekerjaan mengarang juga.
2.4.2.1. Paragraf
Persuasif
Adalah isi paragraf mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi atau
mengajak pembaca. Paragraf persuasif banyak dipakai dalam penulisan
iklan,terutama majalah dan Koran . Sedangkan paragraf argumentasi, deskripsi,
daneksposisi umumnya dipakai dalam karangan ilmiah seperti buku,skripsi makalah
dan laporan. Paragraf naratif sering dipakai untuk karangan fiksi seperti
cerpen dan novel.
Contoh : “Marilah
kita membuang sampah pada tempatnya, agar lingkungan kita bebas dari banjir dan
bebas dari penyakit yang disebabkan oleh sampah – sampah yang di buang tidak
pada tempatnya. Oleh karena itu, perlu kesadaran pada diri kita masing – masing
untuk membuang sampah pada tempatnya.
2.4.2.2.
Paragraf argumentasi
Adalah isi paragraf membahas satu
masalah dengan bukti_bukti alasan yang mendukung.
Contoh : “Menurut
Ketua panitia, Derrys Saputra, mujur merupakan kegiatan rutin yang
diselenggarakan oleh HMTK untuk memilih ketua dan wakil HMTK yang baru.
Bersamaan dengan berakhirnya masa jabatan kepengurusan MHTK periode 2008 –
2009, maka sebagai penggantinya dilakukan mujur untuk memilih ketua dan wakil
HMTK yang baru untuk masa kepengurusan 2009 – 20010.”
2.4.2.3. Paragraf naratif
Adalah isi
paragraf menuturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk data atau cerita.
Contoh : “ Pada
game pertama, Kido yang bermain dengan lutut kiri dibebat mendapat perlawanan
ketat Chai/Liu hingga skor imbang 16 – 16. pada posisi ini, Kido/Hendra yang
lebih berpengalaman dalam berbagai kejuaraan memperlihatkan keunggulan mereka.”
2.4.2.4. Paragraf
deskritif
Adalah
paragraf yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu dengan bahasa.
Contoh : “Kini
hadir mesin cuci dengan desain bunga chrysant yang terdiri dari beberapa
pilihan warna, yaitu pink elegan dan dark red untuk ukuran tabung 15 kg. Disamping
itu, mesin cuci dengan bukaan atas ini juga sudah dilengkapi dengan LED display
dan tombol-tombol yang dapat memudahkan penggunaan. Adanya fitur I-sensor juga
akan memudahkan proses mencuci”.
2.4.2.5. Paragraf eksposisi
Adalah paragraf yang memaparkan sesuatu fakta atau kenyataan kejadian
tertentu.
Contoh :“Rachmat
Djoko Pradopo lahir 3 November 1939 di Klaten, Jawa Tengah. Tamat SD dan SMP
(1955) di Klaten, SMA II (1958) di Yogyakarta. Masuk Jurusan Sastra Indonesia
Universitas Gadkah Mada, tamat Sarjana Sastra tahun 1965. pada tahun 1978
Rachmat mengikuti penataran sastra yang diselenggarakan oleh Pusat Bahasa
Jakarta bersama ILDEP dan terpilih untuk melanjutkan studi di Pascasarjana
Rijkuniversiteit Leiden, Nederland, tahun 1980 – 1981, di bawah bimbingan Prof.
Dr. A. Teeuw”.
2.4.3. Jenis
Paragraf Menurut Fungsinya dalam Karangan
Menurut fungsinya, paragraf dapat dibedakan menjadi 3
, yaitu:
2.4.3.1. Paragraf
Pembuka
Bertujuan mengutarakan suat aspek pokok pembicaraan
dalam karangan. Sebagai bagian awal sebuah karangan,
paragraf pembuka harus di fungsikan untuk:
·
menghantar pokok pembicaraan
·
menarik minat pembaca
·
menyiapkan atau menata pikiran untuk
mengetahui isi seluruh karangan.
Setelah
memiliki ke tiga fungsi tersebut di atas dapat dikatakan paragraf pembuka
memegang peranan yang sangat penting dalam sebuah karangan. Paragraf pembuka
harus disajikan dalam bentuk yang menarik untuk pembaca. Untuk itu bentuk
berikut ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan menulis paragraf pembuka,yaitu:
·
Kutipan, peribahasa, anekdot
·
Pentingnya pokok pembicaraan
·
Pendapat atau pernyataan seseorang
·
Uraian tentang pengalaman pribadi
·
Uraian mengenai maksud dan tujuan
penulisan
·
Sebuah pertanyaan.
2.4.3.2. Paragraf Pengembang
Bertujuan mengembangkan pokok pembicaraan suatu
karangan yang sebelumnya telah dirumuskan dalam alinea pembuka. Paragraf ini
didalam karangan dapat difungsikan untuk:
·
Mengemukakan inti persoalan
·
Memberikan ilustrasi
·
Menjelaskan hal yang akan diuraikan
pada paragraf berikutnya
·
Meringkas paragraf sebelumnya
·
Mempersiapkan dasar bagi simpulan.
2.4.3.3. Paragraf
Penutup
Paragraf ini
berisi simpulan bagian karangan atau simpulan seluruh karangan. Paragraf ini
sering merupakan pernyataan kembali maksud penulis agar lebih jelas. Mengingat
paragraf penutup dimaksudkan untuk mengakhiri karangan. Penyajian harus
memperhatikan hal sebagai berikut:
·
sebagai bagian penutup,paragraf ini
tidak boleh terlslu psnjsng
·
isi paragraf harus berisi simpulan
sementara atau simpulan akhir sebagai cerminan inti seluruh uraian
·
sebagai bagian yang paling akhir dibaca,
disarankan paragraf ini dapat menimbulkan kesan yang medalam bagi pembacanya.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Paragraf
atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya
menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraph, yang perlu diperhatikan adalah
kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf
membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal). Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut
pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya ssudah memasuki
kawasan wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boeh saja hanya
terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak
mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.
Paragraf
yang efektif harus memenuhi dua syarat ,yaitu adanya kesatuan dan kepaduan.
Pengembangan
paragraf sangat berkaitan erat dengan posisi kalimat topik karena
kalimat topiklah yang mengandung inti permasalahan atau ide utama paragraf.
Selain kalimat topik, pengembangan paragraf berhubungan pula dengan fungsi
paragraf yang akan dikembangkan: sebagai paragraf pembuka, paragraf pengembang,
atau paragraf penutup. Fungsi tersebut akan mempengaruhi pemilihan metode
pengembangan karena misi ketiga paragraf tersebut dalam karangan saling berbeda.
Metode pengembangan paragraf akan
bergantung pada sifat informasi yang akan disampaikan,yaitu: persuasive,
argumentatif, naratif, deskriptif, dan eksposisi. Metode tersebut sudah pasti
digunakan untuk mengembangkan alinea argumentatif, misalnya akan berbeda dengan
naratif.
Setelah mempertimbangkan
factor tersebut barulah kita memilih salah satu metode pengembangan paragraf
yang dianggap paling tepat dan efektif. Diantara banyak metode pengembangan
paragraf yang terdapat di dalam buku-buku
komposisi, disini diangkat enam metode yang umum dipakai untuk mengembangkan
alinea dalam penulisan karangan. Metode yang dimaksud adalah : metode definisi,
metode contoh, metode sebab-akibat, metode umum khusus, dan metode klasifikasi.
Di dalam mengarang, keenam metode pengembangan paragraf tersebut dapat dipakai
silih berganti sesuai dengan keperluan mengarang si penulisnya.
Paragraf
memiliki banyak ragamnya. Untuk membedakan paragraf yang satu dari paragraf
yang lain berdasarkan kelompoknya,yaitu : jenis paragraf menurut posisi kalimat
topiknya, menurut sifat isinya, menurut fungsinya dalam karangan.
B. Saran
Jadi, untuk
membuat karangan, cerita, maupun informasi-informasi yang penting perlu
menggunakan paragraf yang baik, dan disampaikan secara runtun yaitu dengan
menggunakan kalimat-kalimat yang saling berhubungan. Sehingga apa yang ingin kita
sampaikan bisa dimengerti oleh pembaca.
DAFTAR
PUSTAKA
Http//:arief.blogspot.com.2013.pengertian
paragraph dan metode pengembangan paragraph:google
Http//:Wikipedia.com2014.syarat-syarat
dan jenis-jenis paragraph:google/search
IZIN COPAS MAS
BalasHapusArchitectural Consultants in Dubai
BalasHapusArchitecture Firms in Dubai
Very informative contact i really like. If you are interested to visit best places visit my website Famous Places in Karachi
BalasHapusThe Most Beautiful Places in Pakistan
Visit Places in Lahore